Malut United adalah tim sepak bola profesional yang berbasis di provinsi Maluku Utara, Indonesia.

Tim ini berdiri pada tahun 2010 dan berkompetisi di Liga 2 Indonesia.

Stadion kandang mereka adalah Stadion Gelora Kie Raha di Ternate, kapasitas 15.000 penonton.

Malut United dikenal sebagai wakil utama daerah Maluku Utara, dengan visi mengembangkan talenta muda lokal.

Yakob Sayuridewa adalah mantan pemain sepak bola Indonesia yang kini menjabat sebagai pelatih kepala Malut United sejak 2022.

Lahir di Ambon pada 1985, karier pemainnya dimulai dengan Persipura Jayapura di Liga 1, dan ia pernah bermain untuk tim nasional U-23 Indonesia.

Sebagai pelatih, dia fokus pada strategi bertahan dan pengembangan pemain muda dari Maluku Utara.

Malut United saat ini bermain di Liga 2 Indonesia, divisi kedua dalam sistem sepak bola Indonesia.

Kompetisi ini diorganisir oleh PSSI dan diikuti oleh 24 tim dari seluruh Indonesia.

Musim reguler biasanya berlangsung dari Maret hingga Desember, dengan sistem home-and-away untuk menentukan promosi ke Liga 1.

Prestasi tertinggi Malut United adalah juara Grup Wilayah Timur di Liga 2 musim 2023.

Mereka juga mencapai babak semifinal Piala Indonesia pada 2022, mengalahkan tim seperti Persija Jakarta.

Di level lokal, mereka menjuarai Piala Maluku Utara secara berturut-turut pada 2021 dan 2022.

Tiket bisa dibeli secara online melalui platform resmi seperti Tiket.com atau aplikasi Livin' by Mandiri.

Harga tiket berkisar dari Rp50.000 untuk tribun umum hingga Rp200.000 untuk VIP.

Tiket fisik juga tersedia di loket stadion Gelora Kie Raha pada hari pertandingan, tetapi disarankan untuk memesan lebih awal karena permintaan tinggi.

Ya, rival utama mereka adalah Persiter Ternate, karena keduanya berasal dari Maluku Utara dan sering bersaing di derby lokal.

Pertandingan ini dikenal sebagai "Derby Malut" dan selalu menarik ribuan suporter.

Selain itu, rivalitas dengan tim seperti Persipura Jayapura juga kuat karena faktor geografis dan sejarah kompetisi.

Yakob Sayuridewa menerapkan sistem 4-2-3-1 yang fokus pada pertahanan solid dan serangan balik cepat.

Strateginya melibatkan pemanfaatan pemain lokal dari akademi muda Malut United, dengan pelatihan intensif pada teknik passing dan pressing tinggi.

Dia juga dikenal karena manajemen tim yang inklusif, memasukkan data analitik dalam keputusan taktis.

Jadwal resmi bisa diakses melalui website PSSI (pssi.org) dan situs Malut United (malutunitedfc.id).

Media sosial mereka seperti Instagram @malutunited.official juga selalu update dengan info jadwal, termasuk waktu dan lokasi.

Aplikasi olahraga seperti OneFootball dan SportStars juga menyediakan notifikasi langsung untuk pertandingan rumah dan tandang.

Pemain bintang mereka termasuk striker Rifky Waas (topskor Liga 2 2023 dengan 15 gol), gelandang Aldi Febrianto (mantan pemain timnas U-19), dan kapten Reky Rais (bek tengah dengan pengalaman di Liga 1).

Yakob Sayuridewa juga membawa pemain muda seperti Erik Kurniawan dari akademi, yang dikenal sebagai talenta masa depan Indonesia.

Malut United didanai oleh sponsor utama seperti perusahaan lokal PT Halmahera Minerals dan dukungan pemerintah Maluku Utara.

Mereka memiliki anggaran tahunan sekitar Rp15 miliar, dengan 60% untuk gaji pemain dan staf, 30% untuk operasional liga, dan 10% untuk pengembangan akademi.

Kestabilan finansial terlihat dari kurangnya utang dan kemampuan mempertahankan pemain inti.

Ya, akademi resmi mereka bernama Akademi Malut United, berbasis di Ternate dan dibuka untuk pemain usia 12-18 tahun.

Akademi ini menjalankan program pelatihan bertingkat dengan kurikulum berbasis FIFA, menghasilkan pemain seperti Erik Kurniawan yang kini di tim utama.

Pendaftaran dibuka setiap tahun melalui seleksi terbuka, dengan biaya subsidi untuk pemain lokal.

Malut United menjadi simbol kebanggaan daerah, meningkatkan pariwisata dan ekonomi lokal melalui event pertandingan.

Mereka aktif dalam program CSR seperti pembangunan lapangan sepak bola desa dan pelatihan gratis untuk anak-anak.

Dalam hal persatuan, tim ini membantu mengurangi konflik sosial dengan mempersatukan suporter dari berbagai latar belakang di Maluku Utara.